Tahukah Anda Efek Sarapan Sebelum
Olahraga ?
Selain makanan dan gaya hidup dan juga
kebersihan, olahraga adalah salah satu hal yang dianjurkan untuk
dilakukan. Tentu saja, melakukan olahraga harus sesuai dengan porsi
atau setidaknya dilakukan secara tidak berlebihan. Selain tubuh
sehat, banyak tujuan lain yang ingin dicapai dengan olahraga.
Misalnya saja, untuk membentuk badan, melatih kekuatan, tubuh
langsing atau bahkan berotot.
Tapi tahukah anda, banyak mitos tentang
olahraga yang ternyata belum tentu benar namun ada juga mitos yang
bukan sekedar mitos. Inilah fakta dan mitos seputar dalam olahraga.
Yang pertama adalah mitos sebaiknya
olahraga dilakukan di pagi hari sebelum sarapan.
Faktanya, hal ini memang dianjurkan.
Meski kebanyakan atlit bersarapan terlebih dahulu sebelum
latihan. Padahal saat
berolahraga sebelum sarapan
(perut
kosong)
bisa membakar lemak lebih cepat dan
efektif. Peneliti
dari eropa berpendapat
bahwa tanpa makan terlebih dahulu para atlit sepeda yang berlatih
secara signifikan lemaknya terbakar lebih banyak dibanding atlit yang
makan. Otot kita dapat energi dari karbohidrat.
Sehingga jika kita tidak makan sebelum
berolahraga tubuh tidak memiliki cadangan karbohidrat, dan hanya akan
membakar lemak. Padahal proses
metabolisme lemak akan
terganggu jika ada penimbunan yang cukup dari karbohidrat.
Oleh karena
itu berolahragalah yang baik
sebelum makan di pagi hari.
Banyaknya Keringat Bertanda Banyak
Lemak Yang Terbakar, Benarkah ?
Mitos yang kedua adalah adanya anggapan
bahwa semakin banyak kita berkeringat saat berolahraga maka itu
tandanya lemak yang terbakar pun makin banyak. Benarkah pernyataan
terebut?
menurut hendrik bryan mengemukakan
bahwa ini adalah pernyataan yang salah. Jumlah keringat merupakan
indikasi kemampuan tubuh dalam mempertahankan suhu normal tubuh.
Meski sudah sering di bahas namun masih saja banyak orang berfikir
bahwa saat kita berkeringat waktu berolahraga itu adalah pertanda
bahwa tubuh sedang membakar lemak.
Memang benar bahwa saat kita
berolahraga maka lemak tubuh akan terbakar. Tapi penyebabnya bukan
karena semakin banyak kita
berkeringat, namun
pembakaran lemak tersebut hanya disebabkan oleh latihan yang kita
lakukan. Jadi
berkeringat dan membakar lemak adalah 2 hal yang berbeda.
Saat berolahraga, setiap orang
menghasilkan keringat dalam jumlah yang berbeda. Tergantung pula pada
berat dan lamanya berolahraga yang dilakukan. Perlu
dicatat bahwa
berkeringat adalah proses
menjaga suhu tubuh secara
flexible oleh mekanisme
tubuh .
Disaat
kita berolahraga lemak dalam tubuh memang dibakar. Hal
dimana lemak diubah menjadi energi tubuh untuk melakukan
aktivitas olahraga.
Saat tubuh memproduksi energi melalui
proses metabolisme, maka tubuh akan mengeluarkan panas. Tubuhpun akan
bereaksi dengan mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh
kembali ke level normal.
Otot bisa Berubah Menjadi Lemak ?
Begitu banyak
alasan untuk menunda olahraga, meskipun
juga banyak orang yang
tahu akan
manfaat olahraga itu
sendiri. Salah satu alasan
untuk menunda olahraga adalah
ketakutan dimana disaat
berhenti olahraga akan
membuat badan menjadi
gemuk karena otot akan berubah menjadi lemak, Saat brhenti
berolahraga. Benarkah demikian?
Hal ini ternyata tidaklah benar. Karena
lemak dan otot merupakan jaringan yang berbeda. Artinya
otot tidak akan berganti
dan tidak bisa menjadi lemak begitu anda berhenti berolahraga. Jika
anda berhenti berolahraga secara mendadak dan tak beraktifitas sama
sekali otot mungkin akan mengecil atau menyusut, tetapi
tidak akan pernah berganti
menjadi lemak.
Saat anda berhenti berolaharaga
kebiasaan makan anda biasanya tidak berubah. Hal ini akan menyebabkan
penumpukan lemak. Dan jika hal ini terus terjadi bisa di pastikan
tubuh anda
akan
bertambah berat, sebelum anda menyadarinya. Jadi
perubahan tersebut bukan karena otot yang bertranformasi menjadi
lemak. Dan jika anda berolahraga lagi maka masa otot akan meningkat
dan penimbunan lemak akan berkurang.
#kesehatan, #olahraga,
No comments:
Post a Comment