Alkisah,
ditepian sungai sebuah hutan, tampak seekor kura-kura sedang
berjalan. Kemudian sahabat-sahabatnya, seekor pelanduk datang
menyapa, “Hai kura-kura, apa kabar pagi ini?”
“Hai
juga pelanduk,” jawab kura-kura dengan nada kurang bersemangat.
“yah... beginilah aku. Jalanku perlahan dan tidak mungkin bisa
berlari cepat seperti
kau.” Muncul
lah rasa iri dalam
diri kura-kura terhadap
kelebihan yang dimiliki pelanduk dibandingkan dirinya.
Namun,
si pelanduk tak menanggapi keluhan si kura-kura. Rupanya, ada yang
lebih penting yang ingin disampaikannya, “Sobat,
Raja hutan sedang kelaparan dan mulai mencari mangsa, erangannya
telah membuat seisi hutan
menjadi
resah saat ini. Jujur saja, aku kasihan kepadamu. Jalanmu yang
begitu lambat, pastilah memudahkan sang raja mengejar dan
memangsamu.”
Mendengar
berita itu, dengan suara memelas si kura-kura memohon, “Sobat,
tolong ajari aku cara berlari cepat seperti kamu. Agar aku bisa
menyelamatkan diri bila hendak di mangsa oleh raja hutan.” melihat
permohonan kura-kura yang sangat memelas, si pelanduk merasa kasihan
dan akhirnya setuju membantunya. Maka, sejak saat itu si kura-kura
rajin berlatih berlari cepat seperti yang diajarkan oleh si pelanduk.
Sayang, meski sudah berusaha keras, ia tetap saja tak bisa berlari
seperti pelanduk.
Hingga
suatu hari, sang raja hutn datang menyambangi tempat di mana
kura-kura berada. Melihat datangnya ancaman, kura-kura mencoba
berlari. Namun, jalannya justru terlihat sangat aneh. Karena itu raja
hutan pun menghampirinya dan menangkapnya. Sakng takutnya, si
kura-kura akhirnya pasrah. Dia menarik seluruh anggota tubuhnya ke
dalam tempurung sambil memejamkan mata, menunggu eksekusi dari sang
raja hutan.
Cukup
lama raja hutan mencoba memukul dan memecah tempurung itu. Tetapi,
tempurung kura-kura sangat kuat laksana batu. Karena itu, raja hutan
menyerah dan meninggalkan kura-kura bersama tempurungnya. Melihat,
keadaan sudah aman, kera yang ada di atas pohon pun berteriak nyaring
kepada kura-kura. “Hai keluarlah
kura-kura, keadaan sekarang
sudah aman!”
Antara percaya dan tidak percaya, si kura-kura akhirnya perlahan
menjulurkan kepalanya keluar, ia pun berteriak kegirangan, “ternyata,
aku selamat! horee”
“Benar kura-kura, kau selamat! Kura-kura sungguh hewan yang sangat
beruntung karena punya tempurung pelindung yang menempel di tubuh.
Jika ada bahaya mengancam, tidak perlu lari. Maka, tidak perlu
seperti pelanduk yang bisa berlari cepat atau seperti kami yang harus
memanjat pohon . Karena sesungguhnya setiap kelebihan dan kekurangan
pasti selalu dimiliki oleh setiap masing-masing makhluk hidup di
dunia ini.”
Dengan tertunduk dan perasaan malu si kura-kura menjawab, “Ya
benar, Sobat. Atas nasihatmu aku ucapkan terima kasih . Sekarang aku
mengerti, bahwa tidak ada hal yang perlu disesali menjadi diriku
sendiri, menjadi seekor kura-kura. Serta tidak harus me njadi seperti
makhluk yang lain. Badanku yang terlahir dengan tempurung ini
ternyata ada manfaatnya juga. Ternyata, aku juga salah satu makhluk
yang memiliki keistimewaan, yang dimana makhluk lain tidak memiliki
kelebihan yang ada pada aku ini!.
The
Cup of Wisdom
Kisah
di atas menunjukkan bahwa memang kita dilahirkan di dunia,
pasti ada keistimewaannya,
pasti punya kelebihan yang
bermanfaat. Kesadaran
tentang hal ini perlu selalu kita tanamkan. Dengan begitu,
kita akan memiliki rasa percaya
diri yang tinggi. Sebab,
kita yakin bahwa setiap
kelebihan yang ada pada satu
manusia,
tidak dimiliki oleh manusia
yang lain. Sekecil
apapun kemampuan kita pada awalnya, kita
harus terus mengembangkannya.
Dan kita fokuskan pada
kelebihan itu dan tekunlah untuk bisa memaksimalkannya. Jika
dilandasi dengan kesungguhan dari dalam hati, pasti
cepat atau lambat keyakinan
serta
kepercayaan diri tersebut akan tumbuh menjadi bekal kehidupan yang
luar biasa. Hal ini sejalan dengan filosofi yang sering diungkap,
“success is my right!”.
Sukses adalah hak siapa saja yang benar-benar menginginkan,
menyadari, dan memperjuangkannya dengan sepenuh hati.
Karena
itu, kita tidak boleh merasa
gagal sebelum berusaha, tidak
boleh merasa kalah sebelum
bertanding. Sebab, sejatinya, kita adalah makhluk istimewa
yang punya sejuta manfaat yang luar biasa.
Mari
kita syukuri apa yang ada pada diri.pelajari apa yang menjadi
kekuatan serta kelebihan kita, dan maksimalkan! Pasti, manfaat itu
akan membawa kita pada kesuksesan yang kita dambakan.
Salam
sukses yang luar biasa!
No comments:
Post a Comment