Sebuah sumber dalam Indonesiaindonesia dot com, menyebutkan, cokelat mengandung tritophan, sejenis asam amino esensial. Kandungan ini memiliki efek menghilangkan rasa sakit dan antidepresi. Tubuh memerlukan tritophan untuk memproduksi serotonin, yang berfungsi mengendalikan suasana hati dan perasaan.
Cokelat dan Valentin
Nutrisi yang Terkandung di dalam Cokelat
Serotonin juga mengatur respon seksual tubuh dan selera makan. Bila tubuh mempunyai kandungan serotonin yang benar, maka akan memiliki perasaan keselarasan dan kepuasan jiwa lebih, sebuah perasaan yang menyatu dengan alam. Apabila tingkat serotonin terlalu rendah, bisa menimbulkan rasa depresi, lesu, atau gelisah. Tapi, bila kelebihan serotonin, bisa jadi akan merasa agresif, mudah marah, dan tidak tenang.Sehingga cukup beralasan bila cokelat dijadikan sebagai salah satu makanan istimewa di hari valentin. Mengingat cokelat yang sudah diolah jadi makanan dinilai akan menimbulkan rasa bahagia setelah mengkonsumsinya.
Maka tak heran jika cokelat dapat membangkitkan gairah cinta. Georgia dalam “Times New Roman” menyebutkan, cokelat dan hubungannya dengan valentin, tak terlepas dari bahan ramuan cinta yang terkandung dalam makanan tersebut.
Baca juga : Puisi Romantis Baginda Suleiman Kepada Hurrem
Dalam cokelat terdapat phenylethylamine (PEA) atau disebut juga “Love chemical”. Secara natural zat ini ada pada otak manusia yang memberikan efek sensasi ketertarikan, kegembiraan, sensasi mabuk kepayang, dan euphoria. PEA meningkat sampai pada level puncak pada saat seseorang mengalami orgasme. Alasan lain cokelat menjadi simbul hari kasih sayang, karena cokelat diyakini sebagai makanan kaum elit.
Sejarah Nama Cokelat Berasal
Dari namanya, cokelat diambil dari biji pohon kakau. Pohon ini tumbuh di daerah tropis, yang oleh naturalist berkebangsaan Swedia menamakan, theobrama cacao, berarti “The Food of God” dalam bahasa Yunani kuno.Theobrama cacao bisa diartikan “makanan para dewa”. Boleh jadi penamaan itu karena buah pohon tersebut dengan rasanya yang lezat sungguh pas untuk para dewa. Sebuah sumber menyebutkan, suku Maya atau Aztec percaya bahwa biji kakao memiliki atribut magis dan ilahi, layak untuk disajikan di ritual suci seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian.
Baca juga : Hadiah Untuk Sang Guru
Hingga abad ke-17, cokelat dalam bentuk minuman merupakan sajian modern bagi kaum elit di Eropa. Mereka yakin bahwa cokelat itu bergizi, berkhasiat, dan dapat menaikkan hasrat. Bahkan, Casanova dikabarkan melengkapi karismanya dengan cokelat.
Jalinan kasih sayang itu terus berlangsung hingga kini. Kaum remaja ingin merasakan manisnya cinta melalui sensasi manis dan kandungan nilai nitrisi serta sejarah cokelat.
Valentine's Day
Sempatkan juga mampir di daftar isi blog kami dan temukan daftar bacaan yang menarik > Daftar isi
No comments:
Post a Comment