Hari itu adalah hari terakhir guru mapel Matematika. Sebab beliau mau pindah tugas ke sekolah lain. Sebagai bentuk penghormatan serta apresiasi akan semua jasa-jasa serta kenangan KILLERnya selama menjadi pengajar, maka pihak sekolah dan murid-murid memberikannya hadiah sebagai bentuk kenang-kenangan.
Dan ada juga beberapa murid yang secara pribadi ingin memberikan hadiahnya kepada sang guru. Dimulai dari seorang murid putra dari pemilik toko permen. Setelah putra pemilik permen memberikan hadiahnya yg berupa kado, sang guru lantas menggoyangkan kadonya, lalu memegangnya di samping telinga, dan berkata,
"saya yakin saya tahu apa ini. Pasti banyak permen di dalamnya, terimakasih.."
"Itu benar pak"
"tapi bagaimana pak guru bisa tahu ?" tanya anak pemilik toko permen.
"Oh, hanya menebaknya," jawabnya.
Lalu yang kedua adalah putri dari pemilik toko bunga. Guru memegangi hadiah itu, menggoyang seperti tadi, lalu berkata, "saya yakin saya bisa menebak apa ini. Sebuah, atau mungkin beberapa pot dan bunga di dalamnya."
"ya benar, tapi bagaimana pak guru bisa menebaknya?" tanya putri itu.
"Oh, hanya menebak," kata gurunya itu.
Dan berikutnya adalah dari putra pemilik toko minuman keras. Kali ini bentuknya berupa paketan. Pak Guru itu menerima paket itu, tetapi paket tersebut bocor. Dengan jarinya dia menyentuh tetesan bocoran tersebut kemudian menaruh ke lidahnya.
"ini anggur?" pak guru bertanya.
"Salah pak guru," jawab anak itu, dengan senyum.
Lalu Guru itu mengulanginya lagi, mengambil tetesan dari paketan yang bocor tadi ke lidahnya. Hingga beberapa kali.
"Apakah ini sampanye?" pak guru kembali bertanya.
Dengan lebih banyak senyuman anak itu menjawab, "Bukan, pak"
kali ini paketannya di lubangi kecil, sehingga tetesan bocornya keluar lebih deras dari sebelumnya. Lalu sang Guru cepat2 mencicipinya lagi, .setelah dirasakan secara lebih dalam..sang guru tersebut mengatakan,
"Aku menyerah, apa isi paketan ini ?"
.
.
Sembari penuh senyum anak itu menjawab, "isinya anak anjing pak.."
No comments:
Post a Comment