- Bermakna mencerca
- Bermakna pengusiran dan penjauhan dari rahmat Allah
Serapan kata laknat inilah yang kemudian masuk kedalam struktur komunikasi bahasa kita dan sering dipakai untuk mengumpat dan dipakai untuk memakai dalam artian negatif kepada orang lain. Astagfirullah.
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassallam bersabda “Bukanlah seorang mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya.” (HR Bukhari) dalam kitabnya Al Adabul Mufrad halaman 116 dari hadits Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu.
Jadi laknat selain tidak brlaku antar sesama muslim juga akan menimbulkan dosa yang besar bagi yang mengucapkannya. Sejatinya laknat hanya milik Allah. Hanya Allah yang berhak melaknat makhluknya. Karena melihat dari arti katanya, laknat adalah menjauhkan insan dari rahmat Allah SWT dan hanya hak Allah untuk mendekatkan atau menjauhkan rahmat dari manusia, jin bahkan syetan.
Dari Abu Adardhah ra berkata Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya orang-orang yang suka melaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada' (orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafaat pada hari kiamat kelak.”(HR Muslim) no 2598
Namun melaknat pelaku maksiat secara umum, maka hal itu diperbolehkan. Karena telah shahih dalam beberapa hadis bahwa Nabi Shalalluhu 'Alaihi Wassallam melaknat para penggambar, melaknat wanita yang menyerupai lelaki, melaknat wanita yang menyambung rambutnya, dan lainnya sangat banyak, Wallahua'alam Bishawab.
Hukum Melaknat Orang Kafir
Sesungguhnya laknat jelas ditujukan bagi orang-orang kafir. Apalagi bila jelas mereka memusuhi Islam dan pemeluknya. Sudah jamak bahwa upaya orang-orang kafir untuk menjauhkan kaum muslimin dari menjalankan perintah agama. Bahkan yang lebih parah, banyak upaya dan propaganda supaya kaum muslimin meninggalkan agama Islam dan berganti agama lain. Astagfirullahhal'adzim, semoga Allah melaknat mereka.Orang-orang Yang Di Laknat Di Dalam Al-Qur'an
Dilaknat artinya disingkirkan dan dijauhkan oleh Allah dari rahmat-Nya dan dimurkai oleh-Nya. Dalam sejarah agama terdapat beberapa orang yang dilaknat oleh Allah SWT dan tercantum jelas di dalam Al-Qur'anul kharim. Diantara mereka yang jelas dilaknat adalah orang-orang kafir dan yang ingkar, tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 88.Dan selain orang-orang kafir juga terdapat orang-orang yang menentang kebenaran, dan orang-orang yang dzalim. Seperti yang tercantum dalam surah An-Nisa ayat 47 : “Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab! Berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu, sebelum Kami mengubah wajah-wajah(mu), lalu Kami putar ke belakang, atau Kami laknat mereka, sebagaimana Kami telah melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Dan ketetapan Allah pasti berlaku.”(QS. An-Nisa :47)
Dan orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi ini. Selain itu juga ada segolongan orang yang dilaknat Allah, yaitu orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan, dan orang-orang yang murtad. Seperti yang tertera di dalam surah Muhammad ayat 22 dan 23
Betapa beratnya orang yang memutuskan tali silahturahmi. Ada baiknya segala momentum yang ada sekarang ini kita manfaatkan dengan baik untuk menyambung tali silahturahmi. Ramadhan adalah salah satu momen yang sangat baik untuk menyambung tali silahturahmi. Apabila Qur'an sudah memerintahkan demikian, maka tidak ada jalan lain bagi mukmin yang baik untuk taat menjalankannya. InsyaAllah janji surga Allah kepada setiap insan muslim yang taat.
Wanita Dan Laknat Allah
Wanita mempunyai kedudukan istimewa dalam Al-Qur'an. Bahkan dalam perbincangan laknat ini, sebenarnya hal ini untuk menjaga tingginya peran wanita dalam tatanan umat Islam. Agama ini jelas mengutuk para wanita yang melampaui batas, namun juga Islam menjaga para wanita dari tuduhan dan fitnah dunia. Presistensinya fitnah atas para wanita ini tentunya berawal dari filisik. Sudah tentu harta, tahta dan wanita adalah fitnah dunia yang harus kita jaga. Mewajibkan para wanita agar menutup aurat demi menjaga kehormatan dirinya, dan para lelaki disekitarnya.
Rasulullah SAW sendiri melaknat perempuan-perempuan yang mencukur atau minta dicukurkan alisnya. Hal ini tertuang dalam hadist riwayat Al-Bukhari dan dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam bersabda: “Bahwa Allah melaknat wanita yang membuat tato, wanita yang minta dibuatkan tato, wanita yang mencabut alisnya, wanita yang minta dicabutkan alisnya, dan melaknat wanita yang mengikir giginya untuk tujuan memperindahnya, wanita yang merubah ciptaan Allah Azza Wa Jalla.” (HR Bukhari dan Muslim) dari sahabat Ibnu Mas'ud ra.
Bukan hanya itu saja, tren mode yang terjadi sekrang ini sebaiknya disikapi dengan bijak dan waspada. karena kecantikan wanita sejatinya diperuntukkan untuk pasangannya dan Allah semata. Dan bisa jadi, kemajuan tren yang ada sekarang sudah pernah terjadi beratus tahun yang lalu dan pernah dilarang oleh Rasulullah untuk para wanita muslim ketika itu. Lihat saja, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam melaknat wanita yang menyambung rambutnya dengan rambut palsu atau konde dan wanita yang minta disambungkan rambutnya.”(HR. Bukhari Dan Muslim)
Bukan hanya itu, laknat Allah juga berlaku bagi wanita dan pria yang menyerupai satu dengan yang lain. Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki. MasyaAllah.
Banyak sekali peringatan keras bagi wanita, namun tentu saja hal itu diperuntukkan bagi kebaikan wanita itu sendiri karena rasa sayang Allah SWT. Didalam Surah An-Nur ayat 23 Allah membalas serta melaknatnya di dunia dan di akhirat bagi mereka yang menuduh para wanita dan membuat fitnah bagi para wanita muslim yang khaffah.
Kisah Kaum Nabi Nuh Yang Dilaknat Allah
Hanya sekitar 80 orang yang beriman dari kaum Nabi Nuh. padahal Nabi Nuh telah berdakwah selama 950 tahun. Kaumnya memperolok-olok serta mendustakan Nabi Nuh. Lalu Allah mendatangkan banjir yang amat dahsyat, kemudian mereka semua yang ingkar ditenggelamkan, termasuk anak dan istri Nabi Nuh. Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an Surah Al-Ankabut ayat 14.
Dalam kisah ini, Nabi Nuh berhasil bukan saja menyelamatkan umatnya yang beriman kepada Allah SWT, tetapi juga serombongan hewan yang sengaja dipilih dan berpasangan. Nabi Nuh as adalah Nabi generasi pertama setelah Nabi Adam as yang diberi gelar Ulul Azmi.
Note:
- Kunjungilah Daftar Isi blog kami. Bisa jadi di sana, Anda akan menemukan artikel maupun bacaan yang lain yang Anda cari :) Untuk menuju kesana, klik link ini Daftar Isi Blog :)
Sumber : khazanah trans7
No comments:
Post a Comment