"apa
yang kalian lakukan..”
"bagaimana
mungkin Usman terbunuh, sementara kalian berada di depan pintu
rumahnya.. !!”
"kenapa..??”
"Ya
Allah, aku tak tahu menahu pembunuhan Usman ini..”
"Ya
Allah, aku tak tahu menahu pembunuhan Usman ini..”
"Ya
Allah, laknatlah pembunuh Usman..!!”
"Ya
Allah, laknatlah pembunuh Usman..!!”
Peristiwa
demi peristiwa terjadi di depan mata Hasan. Hingga akhirnya kaum
muslimin memba'iat Ali bin Abi Thalib sang ayah menjadi khalifah.
"Aku
Thalhah bin Ubaidillah dari suku Tamim. .”
"aku
ber ba'iat kepada Ali bin Abi Thalib.. sebagai Amirul mukminin.."
"dengan
kitab dan sunnah Nabi-Nya"
"kami
ber ba'iat kepada Ali bin Abi Thalib. .sebagai Amirul mukminin.."
seru kaum muslimin.
Situasi kota Madinah yang tidak lagi kondusif, membuat khalifah Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat ke khalifahan ke kota khuffa. Di kota Khuffa kaum muslimin kembali bersilang pendapat soal penyelesaian kasus pembunuhan kekhalifahan Usman bin Affaan.
Perselisihan
terjadi antara Ali bin Abi thalib dan muawiyah bin Abu Sufyan.
Selisih pendapat yang terus semakin meruncing hingga dimanfaatkan
oleh para penebar fitnah. Perang Shiffin dan perang Jamal pun
terjadi. Peristiwa yang sangat disesali oleh seluruh sahabat-sahabat
Rasulullah SAW.
"ummul
mukminin meminta kalian.. Atas nama Al-Qur'an..”
"wahai
penduduk Bashrah..Wahai penduduk Khuffah..”
Khalifah
Ali bin Abi Thalib bahkan menumpahkan penyesalan itu kepada putera
tercintanya, Hasan. Berbagai peristiwa penting terus terjadi, sejarah
mencatat inilah masa paling sulit yang dihadapi kaum muslimin. Hingga
akhirnya, Ali bin Abi Thalib terbunuh ditangan kaum hawaridz saat
menjadi imam Shalat.
"teruskan
Shalat kalian hai muslimin..”
"jangan
kalian lewatkan Shalat..”
"Jadilah
Imam Shalat wahai Hasan.. laksanakanlah Shalat.." rintih Ali bin
Abi Thalib menjelang wafat.
Hasan
bin Ali langsung mengendalikan situasi, dan atas perintah sang ayah
ia kemudian menjadi imam Shalat. Inilah peran awal digarda terdepan
umat bagi seorang Hasan bin Ali.
"teruskan
Shalat hai muslimin..”
“Amirul
mukminin memerintahkahkan kita meneruskan Shalat.”
“Jangan
sampai Shalat kalian terlewatkan."
Dan
menjelang wafat, Ali memberikan wasiat pesan kepada anak-anaknya..
"Dan
janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan beragama
Islam. dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” Q.S.
Ali Imran 102-103.
Kaum
musliminpun kemudian memba'iat Hasan bin Ali sebagai khalifah.
"sebelum
Ali, kita sudah mengalami musibah yang menimpa orang yang lebih mulia
dari dia. Yaitu Rasulullah SAW.”
"setelahnya
kita sudah berba'iat kepada Abu Bakar ra. itu terjadi sebelum
memakamkan jenazah Rasul.”
“karena
berba'iat kepada pemimpin hukumnya wajib bagi setiap muslim”.
“Nabi
bersabda; "barang siapa yang meninggal, sementara ia belum
berba'iat pada pemimpin kaum muslimin maka dia mati seperti matinya
orang jahiliyyah”.
"tidak
ada orang yang lebih baik setelah wafatnya Ali, kecuali puteranya,
Hasan..”
"cucu
kesayangan Nabi Muhammad SAW. Pemimpin pemuda penghuni surga”.
“Aku
Qais bin Sa'ad bin Ubadah.. berba'iat pada Hasan bin Ali, sebagai
pemimpin muslimin”.
"seperti
halnya aku telah berba'iat sebelumnya pada Abu Bakar, Umar, Usman dan
Ali.."
Hasan
mulai menata untuk memulihkan situasi yang dihadapi kaum muslimin.
Namun perselisihan dengan Muawiyyah tidak pernah menemukan titik
temu. Hasanpun berpikir keras situasi semacam ini samasekali tidak
menguntungkan kaum muslimin. Bahkan bisa menjerumuskan kaum muslimin
kelubang perpecahan yang semakin dalam.
Melihat
situasi Syam yang terlihat stabil, Hasan segera mengambil langkah
radikal. Persatuan umat muslimin jauh lebih penting diatas segalanya.
Ia mendatangi Muawiyyah untuk berunding. Hasan kemudian menyerahkan
kepemimpinan muslimin kepada Muawwiyah di Damaskus setelah dirinya
menjadi khalifah.
"Aku
lepaskan jabatanku sebagai pemimpin muslimin dan aku serahkan Umayyah
bin Abu Sufyan”.
"Aku
tidak suka para pengikut Muhammad saling menumpahkan darah
setetespun..”
"pulanglah
kalian ke rumah masing-masing.”.
Dengan
begitu masa kekhalifahan Hasan bin Ali menggenapi masa
khulafarauRasidin yang disebut Rasulullah SAW. selama 30tahun.
"khilafah
setelahku berlangsung selama 30tahun, setelah itu berubah menjadi
kerajaan”.
HR.
Imam Ahmad.
Langkah
besar Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinan menjadi awal dari
persatuan umat Islam. Inilah masa yang dicatat sejarah Islam sebagai
Ammul Jamaah atau tahun persatuan. Hal ini sekaligus menjadi bukti
kebenaran dan keNabian Rasulullah SAW. Yang menyebut sang cucu
tercinta ini kelak akan menjadi pemersatu ummat.
Hasan
bin Ali kemudian tinggal dan menetap di madinah, hingga wafat pada
usia 46tahun. Keputusan dan langkah yang diambil Hasan bin Ali
benar-benar menjadi tonggak awal penyebaran Islam ke Asia, Afrika
hingga ke Eropa.
Rahimahullah
Hasan bin Ali.
kembali
ke Hasan
bin Ali Pemersatu Umat part 1
Note:
Note:
- Klik link ini ya :) Daftar Isi Blog. Untuk mengetahui daftar isi dari blog ini, siapa tahu Anda dapat menemukan berbagai informasi yang lainnya :)
No comments:
Post a Comment