Mendidik Anak Sejak Dini - Masa kanak-kanak adalah masa yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, sehingga nilai-nilai tersebut, akan tertanam kuat pada jiwa anak sejak kecil sampai dewasa kelak. Sebab, fase anak-anak adalah fondasi dasar bagi kepribadian anak menuju remaja. Nilai-nilai yang tertanamkan akan membawa pengaruh bagi kepribadian manusia dan dapat menjadi pembiasaan.
Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan (Habituation) ini berintikan pengalaman, karena yang dihasilkan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Dan inti kebiasaan adalah pengulangan.
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri teladan dan pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religius maupun tradisional dan kultural. Membiasakan diri dalam berbuat kebaikan telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surah an-Nur ayat 58.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) Yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu[1047] tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S An-Nur :58)
Pembiasaan seseorang ditinjau dari ilmu psikologi sangat erat kaitannya dengan figur yang menjadi panutan dalam perilakunya, dan figur tersebut diduduki oleh seorang yang paling dekat dengannya, yaitu orang tua. Misalnya, anak terbiasa shalat karena orang tua yang menjadi figurnya selalu mengajak dan memberi contoh kepada anaknya, tentang shalat yang mereka laksanakan setiap waktu shalat. Dan demikian pula kebiasaan-kebiasaan lainnya.
Pendidikan pembiasaan ini merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Dengan pendidikan, peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk pengembangan potensi diri anak didik diperlukan pendidikan pembiasaan, salah satunya adalah dengan membiasakan ibadah shalat.
Disiplin mempunyai nilai yang sangat bermakna, karena menurut fitrahnya bahwa manusia menghendaki ketertiban, teratur, tepat waktu, seimbang dan selaras. Apabila tidak disiplin maka dianggap tidak teratur dan tidak tertib. Sehingga pelatihan kedisiplinan dapat dimulai dari lingkungan sekolah, untuk mendisiplinkan peserta didik perlu dimulai dengan prinsip yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, terutama sikap demokratis, sehingga peraturan disiplin berpedoman pada hal tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment