Kisah Bangsa Yahudi - Kita
sering merasakan kebebasan. Tapi bagaimana jadinya jika masih ada
orang yang dirasuki nafsu untuk menindas dan membunuh manusia lain?
Berbeda suku bangsa atau agama tidak menghalangi kita untuk berbuat
dan bahu-membahu membangun kemakmuran, dan kesejahteraan, karena
prinsip toleransi adalah kemanusiaan. Tapi bagaimana jadinya jika
masih ada orang yang rela menggadaikan agamanya demi sebuah
toleransi? Padahal bagimu agamamu, bagiku agamaku. Inilah prinsip
dalam Islam.
Di dalam perjuangan menegakkan kebenaran yang seperti yang dilakukan
oleh para Nabi pasti dihadang oleh syetan, baik dari kalangan manusia
maupun dari bangsa Jin. Merekalah musuh yang nyata. Dan perlawanan
mereka akan berlangsung hingga akhir zaman. Dengan berbagai cara
mereka berusaha memadamkan cahaya Islam. Siapakah musuh Islam
sesungguhnya? Dan bagaimanakah akhir pertarungan antara Hak dan
publik ini?
Misi semua Nabi yang diutus ke muka bumi mengajarkan Tauhid. Yaitu
mengajarkan semua umat manusia untuk menyembah satu Tuhan dan tidak
menyekutukannya. Para Nabi keturunan Nabi Ibrahim pada
khususnya, selalu mendapat perlawanan dari kaum yahudi. Meskipun kaum
yang disebut Bani Israil ini telah dianugerahi Allah dengan diutus
para Nabi dari kaumnya sendiri.
Misalnya Allah SWT
telah mengutus Nabi Musa as untuk menyelamatkan kaum Bani
Israil dari penindasan Fir'aun. Dengan mukjizat yang di
berikan oleh Allah, Nabi Musa membelah lautan, dan menyelamatkan kaum
Bani Israil menyeberangi laut merah. Sedangkan Fir'aun dan pasukannya
mati terjebak di lautan. Sebagai contoh bagi kaum yang membangkang
terhadap kebesaran Allah.
Saat Isa as diutus untuk mengajak umatnya kembali bertauhid menyembah
kepada satu Tuhan, mereka kaum Bani Israil kembali lagi membuat
makar, terhadap Al Masih. Nabi Isa difitnah ingin merebut kekuasaan
romawi dan berambisi menjadi raja Yahudi, hingga pasukan romawi
memburu kemudian menyalibnya. Padahal hanya ajaran Tauhid yang
diserukan sang Nabi, bukan demi kekuasaan dunia seperti yang
dituduhkan.
Disini, Allah SWT menyelamatkan sang Nabi dari kejaran tentara romawi
dan hasutan kaum Bani Israil. “Dan karena ucapan mereka
(orang-orang yahudi): “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih,
Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa
kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(An-Nisa': 157-158).
Yahudi Dalam Al Qur'an
Pada masa Nabi Muhammad SAW kaum inipun kembali berulah. Mereka
bekerjasama dengan kaum kafir Quraisy untuk menghancurkan Islam.
Merekapun telah melanggar perjanjian damai, hingga kaum yahudi diusir
dari Madinah.
Berbagai konflik
politik sepeninggal Rasulullah pun tak lepas dari hasutan kaum ini,
yang pura-pura masuk Islam. Tapi bertujuan ingin menghancurkan Islam
dari dalam. Lalu apa yang dilakukan kaum Yahudi pada akhir zaman ini?
Apakah mereka kembali memusuhi Islam? Dan melakukan kekacaun di muka
bumi?
Sebelumnya mari kita memahami kaum ini, sesuai dengan petunjuk
Al-Qur'an dan Hadits Nabi. Dalam Al-Qur'an ada 4(empat) ungkapan
untuk menyebut mereka, yaitu
- Bani Israil
- Yahudi
- Hud
- dan Hadu
Allah SWT menyebut yahudi sebanyak 8(delapan) kali didalam berbagai
surat. Misalnya dalam surat Al-Baqarah ayat 120. “Orang-orang
Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah :
120).
Al-Qur'an memberikan gambaran tentang sifat dan sikap bangsa Yahudi
yang negatif, yaitu mempermainkan agama, menjadikan hakikat hanya
sebagai lambang dan kebanggaan. Berani mendustakan bahkan berani
membunuh Nabinya. Suka berkhianat dan melanggar aturan. Sangat takut
mati dan bergelimang dengan riba.
Namun tak berarti bangsa Yahudi semuanya berperilaku jahat. Dalam
surat Al-A'raf ayat 162, Al-Qur'an menyatakan dengan ungkapan;
“Orang-orang yang dzalim diantara mereka. Dalam Al-Qur'an Allah SWT
menjelaskan tentang penyelewengan Aqidah oleh kaum ini. “Orang-orang
Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan Orang-orang Nashrani
berkata : “Al Masih itu putera Allah.” demikianlah itu ucapan
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu. (QS Attaubah : 30).
Dalam
tafsir Al-Maraghi dijelaskan bahwa Uzair adalah seorang pendeta
Yahudi. Yang hidup sekitar 457 sebelum masehi. Uzair adalah orang
yang telah mengumpulkan kembali wahyu-wahyu Allah di kitab Taurat
yang sudah hilang, sebelum masa Nabi
Sulaiman as.
Oleh karena itu, Uzair adalah sosok yang sangat di agungkan oleh
bangsa Yahudi hingga mereka memujanya sebagai putra Allah. Kaum
Yahudi juga disebutkan oleh Al-Qur'an memiliki sifat sombong dan
senang membuat kerusakan di muka bumi. Allah berfirman: “Sesungguhnya
kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu
akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. (QS. 17:4).
Kunjungilah Daftar Isi blog kami. Bisa jadi di sana, Anda akan menemukan artikel maupun bacaan yang lain yang Anda cari :) Untuk menuju kesana, klik link ini Daftar Isi Blog :)
Kunjungilah Daftar Isi blog kami. Bisa jadi di sana, Anda akan menemukan artikel maupun bacaan yang lain yang Anda cari :) Untuk menuju kesana, klik link ini Daftar Isi Blog :)
No comments:
Post a Comment