“Aku lepaskan jabatanku sebagai pemimpin muslimin dan aku serahkan pada Umayyah bin Abu Sufyan..”
“Aku tidak suka para pengikut Muhammad saling menumpahkan darah setetespun..”Kisah Hasan bin Ali "pemersatu Umat"
Pemuda ini selalu tampil bersahaja dan berperilaku memikat, selalu berfikir jernih setiap menghadapi masalah yang rumit sekalipun.Tidak mudah terpengaruh dengan provokasi apapun yang terjadi disekitarnya. Ia sanggup mempertaruhkan segalanya bahkan nyawanya demi kebenaran kebersamaan dan kesatuan ummat serta kepentingan agamanya.
Pribadi luhur yang ditanamkan oleh keluarga paling mulia inilah yang kelak mengantarkan kaum muslimin mencapai kejayaannya. Dialah "Hasan bin Ali RA".
Lahir di madinah Al-munawaroh pada tahun ke 3hijjriyah oleh pasangan mulia Ali bin Abi Thalib dengan putri tercinta Rasulullah SAW Fathimah RadhiAllahuanha. Kelahiran yang tidak hanya membanggakan kedua orangtuanya, tapi benar-benar membawa kehangatan dan kebahagiaan tidak terkira dihati sang kakek Muhammad Rasulullah SAW. Sambutan Rasulullah SAW terhadap kelahiran cucunya bahkan membawa catatan tersendiri dalam sejarah islam.
Hasan bin Ali Pemersatu Umat
Ali bin Abi Thalib ingin menunjukkan bahwa ia adalah seorang Ali bin Abi Thalib lalu ia menjawab: "Ya Rasulullah, aku ingin beri nama ia 'Harbb'". (yang dalam bahasa arab berarti 'Perang').
Ali bin Abi Thalib yang merupakan seorang pahlawan, pejuang sekaligus sebagai komandan perang ia ingin anaknya bisa menuruni sifat yang ahli dalam bidang pertempuran. Maka dari itu ia menamakan anaknya yang berkaitan dengan perang. Tetapi Nabi Muhammad menolak dan berkata: "Tidak, nama anakku yang ini bernama Al-Hasan". Hasan yang artinya baik.
Dan ada juga doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang baik kita baca saat kapanpun tidak hanya waktu bayi, untuk anak-anak kita, bahkan untuk kita dan keluarga kita. Ketika Husein sudah lahir dan Hasan sudah mulai tumbuh berumur 1 tahun, Rasulullah SAW berdoa: "Aku memohonkan perlindungan untuk kalian berdua, dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala macam gangguan Syetan, dari binatang yang bisa membahayakan, dan dari mata yang bisa merusak"."Aku berdoa seperti ini bagi Hasan dan Husein, karena dulu ayah kami Ibrahim (Nabi Ibrahim As) juga membaca doa ini untuk ke dua puteranya, yaitu Ismail dan Ishaq.
sumber: Budi Ashari (Ahli sejarah Islam)
Sebagai cucu pertama Rasulullah SAW. Hasan tumbuh dan berkembang dengan nilai-nilai agama yang luhur. Tidak pernah tercemar oleh kepentingan dunia, ia selalu menjadi pelipur Rasulullah SAW. maka kehangatan dan sentuhan Rasulullah SAW selalu menyertai pertumbuhan Hasan. Dibalik kasih sayangnya yang begitu mendalam Rasulullah SAW. tetap tegas menyikapi cucunya jika berlaku salah meskipun usianya masih kecil.
"Suatu ketika Hasan memasuki Masjid Nabawi yang di dalamnya telah ada kurma yang menggunduk kemudian disana ada sahabat-sahabat Nabi. Lalu Hasan yang masih kecil lantas mengambil dan memakan kurma tersebut. Kemudian ia dikejar dan didatangi oleh Nabi Muhammad SAW. setelah Hasan ditangkap oleh Nabi Muhammad SAW. lalu mengatakan "khah khah" yang artinya "buang".
Meski dengan sedikit menepukkan tangannya ke rahang pipi Hasan, supaya Hasan mau mengeluarkan kurma tersebut, tetapi Hasan tidak mau membuangnya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. memasukkan jari telunjuk kedalam mulut Hasan ( dengan sedikit paksaan), dan diambil kurma tersebut kemudian dibuang, dihadapan Hasan dan dihadapan para sahabat yang menyaksikan di Masjid Nabawi saat itu.
lalu para sahabat merasa kagum sekaligus heran dan bertanya ; “Ya Rasulullah kenapa engkau lakukan itu?”
Nabi Rasulullah Salallahu alaihiwassalam berkata pada hasan;"Tidakkah kamu tahu oleh Hasan bahwa kita ini adalah keluarga yang tidak boleh memakan harta zakat dan shodaqoh”.
Karena dalam syariat Islam bahwa Rasulullah dan keturunannya Ahli Baiq tidak boleh makan harta dari zakat dan Shodaqoh. Sedang kurma tadi merupakan kurma zakat dan shodaqah.
Rasul sangat sayang pada cucunya, dan pada suatu hari ketika Rasul sedang kutbah jum'at diatas mimbar, beliau melihat Hasan dan Husein lewat diantara jamaah jumat. Disebutkan dalam sejarah dia memakai merah-merah lalu Ia (Rasul) menghentikan kutbahnya sebentar lalu turun dari mimbarnya dan diambil kedua cucunya itu. Dan disebutkan sekali jalan dia jatuh (namanya anak kecil), kemudian dibawa ke mimbar.
Dan Nabi Salallahu alaihi wassalam mengatakan; “bahwa sesungguhnya harta kalian, anak-anak kalian bisa mnjadi fitnah”. Seperti aku hari ini ketika melihat mereka berjalan berdua dengan lucunya telah membuat aku tidak tahan, dan akhirnya sampai menghentikan kutbahku sementara untuk mengambil mereka”.
Kebersamaan Hasan bin Ali dengan kakeknya Rasulullah SAW tidak berlangsung lama. Tujuh tahun kemudian pada tanggal 12 Rabi 'ul Awal tahun 11 hijjriah Rasulullah SAW wafat, sekaligus mengakhiri tugas kenabiannya.
Inilah masa paling menyedihkan bagi kaum muslimin. Hasan bin Ali seakan kehilangan induknya, namun berkat didikan ke dua orangtuanya dan sentuhan langsung tangan Rasulullah SAW membuat dirinya tetap tegar. Inilah ketetapan Allah SWT kepada seluruh manusia termasuk kepada seorang Nabi. Tanpa Rasulullah SAW Hasan kemudian dibesarkan oleh ke dua Orangtuanya. Ketegasan dan kelembutan sang ibu dan jiwa seorang ksatria serta kedalaman ilmu sang ayah mengalir dalam darah Hasan.
Dengan kebersihan jiwanya dan kejernihan pikirannya Hasan kecil mengamati segala peristiwa dimasa Khalifah Abu bakar As-shidiq. Yang berhasil menyatukan kembali kaum muslimin dari perpecahan akibat gerakan kaum murtad. Hasan juga terus belajar dari peristiwa-peristiwa di zaman Khalifah Umar bin Khatabb. Masa pembebasan islam atas negeri-negeri romawi dan persia.
Pelajaran-pelajaran inilah yang mendorong dirinya menjadi mujahid yang tangguh. Hasan bin Ali semakin tertempa oleh zaman. Hingga akhirnya sebuah peristiwa yang membuat kaum muslimin terkoyak terjadi di akhir ke khalifahan Usman bin Affan. Pemberontakan terhadap kekhalifahan Usman bin Affan yang dipicu oleh ahli-ahli fitnah pada masa itu membuat Hasan bertindak
"halangi pemberontak itu sebelum sampai di rumah Amirul mukminin, kita cegah mereka..”
Atas perintah Ali bin Abi Thalib, Hasan dan adiknya Husein menjaga rumah Usman bin Affan.
demikian pula pemuda-pemuda yang lain, putera sahabat Rasulullah SAW.
"waspada.. waspada. ."
"kita tidak bisa diam di dalam rumah khalifah saja, kita keluar saja memerangi mereka.."
Maka ketika aksi para pemberontak tidak bisa lagi di bendung, terjadilah kekacauan didalam Madinah. Hasan dan sahabat lainnya tidak mampu menghadang para pemberontak yang menerobos pintu rumah Usman, dan membunuh sang khalifah.
"Amirul mukmin terbunuh,,!!"
"tolong.. Amirul mukminin terbunuh.. !!"
Lanjut ke Hasan bin Ali Pemersatu Umat part 2
Kunjungilah Daftar Isi blog kami. Bisa jadi di sana, Anda akan menemukan artikel maupun bacaan yang Anda cari :) >> Daftar Isi Blog
No comments:
Post a Comment